KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillahhirrabbil ‘alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufik dan hidayatnya sehingga tulisan ini dapat terwujud. Salam dan shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai teladan bagi manusia terutama dalam melakukan perubahan besar dalam hidup ini.
Tulisan ini hadir di hadapan pembaca sebagai wujud keprihatinan penulis atas kemiskinan yang diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia. Penulis ingin membagi ilmu dan pengalaman yang sedikit yang dimiliki oleh penulis. Pengalaman penulis dan masyarakat yang dibina sama penulis mungkin patut dijadikan model dalam mengatasi kemiskinan ekonomi rumah tangga yang ada di bangsa ini.
Penulis telah menciptakan rumus dalam mengembangkan ekonomi rumah tangga tersebut. Rumus itu yakni K = M + 3 G ( Kaya = Miskin di Entaskan dengan Gelora Gemar beribadah, Gemar berusaha dan Gemar beramal ). Rumus ini telah terbukti ampuh dalam mengatasi kemiskinan ekonomi rumah tangga. Oleh karena konsep ini bisa juga dicoba di tempat lain, karena masyarakat Indonesia memiliki karakteristik yang hampir sama.
Akhirnya semoga tulisan yang sederhana ini bermanfaat pada semua pihak, dan kepada Allah-lah semua urusan kita kembalikan.
Penulis,
Abdillah M.Saleh, S.Pd
- LATAR BELAKANG
Timbulnya niat penulis untuk mencari rumus penuntasan kemiskinan ini karena di dorong oleh keterpanggilan jiwa penulis yang telah merasakan penderitaan yang luarbiasa dan bahkan kelurga penulis bukan saja kemiskinan biasa, malah yang merasakan yang namannya busung lapar. Disamping itu, para tetangga dan masyarakat sekitar penulis merasakan hal yang sama.
Keterpurukan akibat kemiskinan itu sejak dulu sampai sekarang belum ada rumus yang tepat untuk menuntaskannya. Keterpurukan nasib masyarakat itu tentu saja akan mempengaruhi nasib generasi muda ke depan, mengingat pentingnnya penyelamatan nasib masyarakat itu penulis tidak henti-hentinya untuk mencari cara menerobos benteng kemiskinan yang membelunggu rumah-rumah tangga di sekitar penulis khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Alhamdulillah dalam kurung waktu selama 22 tahun yaitu sejak juli 1987-juli 2009 penulis telah mendapatkan satu kesimpulan rumus mengentas kemiskinan dari hasil pengamatan, wawancara dan hasil diskusi penulis dengan banyak orang serta kemiskinan yang dirasakan penulis dengan keluarga dan tetangga-tetangga penulis, maka rumus untuk menuntaskan kemiskinan itu yaitu K = M + 3 G ( Kaya = Miskin di Entaskan dengan Gelora Gemar beribadah, Gemar berusaha dan Gemar beramal ). Ketiganya ini akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini.
- TIGA KUNCI UTAMA MENGENTAS KEMISKINAN EKONOMI
( GEMAR BERIBADAH, GEMAR BERUSAHA DAN GEMAR BERAMAL)
- GEMAR BERIBADAH
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang taat perintah agama terbukti dengan menjamurnya rumah-rumah ibadah yang terbesar diseluruh pelosok tanah Air. Sebagai wujud dari pasal 29 Ayat 1 dan 2 UUD 1945.
Salah satu agama yang ada di Indonesia adalah Agama Islam. Islam sebagai agama yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia mendororng kepada umatnya agar senantiasa berbuat yang terbaik di dalam hidupnya. Hal ini akan dirasakan apabila ajaran Islam dipahami dan diamalkan dengan baik dan benar dalam kehidupan kita sehari-hari. Penulis merasakan sendiri ketika Islam difahami dengan baik kemudian diamalkan dengan benar, maka akan mendorong kita untuk senantiasa berbuat yang terbaik, utamanya ajaran shalat. Ketika ibadah shalat dikerjakan dengan sungguh-sungguh ikhlas, maka akan mendororng kita utuk tetap semangat berbuat yang terbaik dalam hidup ini.
Jika kita mempelajari, memahami dan mengamalkan ajaran Al-qur’an, maka hal ini akan memperkuat semangat yang ada untuk senantiasa berbuat yang terbaik dalam hidup ini, banyak ayat-ayat Al-qur’an yang mendorong untuk senantiasa bekerja demi kehidupan yang lebih baik, diantaranya:
- Beribadah secara khusus 5 kali sehari semalam merupakan kunci utama. Dan merupakan kebutuhan utama di samping ibadah sunat yang lainnya.
- Aku utus manusia di muka bumi ini sebagai khalifah. Untuk mengaturnya
- Allah tidak merubah Nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya
- Dimana kesulitan ( kesusahan) akan senantiasa di apit oleh dua kemudahan
- Setelah selesai mengerjakan urusan yang satu maka segeralah menyelesaikan urusan yang lain.
- Bertebaranlah di muka bumi ini untuk mencari rezeki Allah.
- Telah dipaparkan dalam koran jerat, Teropong NTB dan Duta Bangsa.
Ternyata dengan mengamalkan ajaran shalat secara sungguh-sungguh, ikhlas dan mempelajari Al-Qur’an serta mengamalkannya, maka akan membangkitkan semangat kita untuk melakukan perubahan yang besar demi kehidupan kita yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat.
- GEMAR BERUSAHA
Dalam rangka mengentas kemiskinan rumah tangga penulis melaksanakan penelitian di rumah tangga penulis sendiri, dan beberapa rumah tangga lain sebagai pemodel dari kelurga miskin dan akan sedikit meningkat menjadi keluarga pra sejahtera.
Beberapat usaha yang mengentas kemiskinan yaitu:
a). Gemar berusaha menuntut ilmu.
Dulu sejak Juli 1987 penulis telah tamat SPGN Bima dan bertekat untuk membangkitkan semangat keluarga untuk siap mengurus adik-adik dan kelurga dengan segala upaya. Pada saat itu penulis mengadakan musyawarah/ rapat dengan seluruh keluarga inti ( Bapak/Ibu Kakak dan Adik).
Dalam forum sederhana tersebut peneliti mengungkapkan tekat, bahwa sebelum ada minimal satu orang sarjana di keluarga inti kita ini, saya tidak akan pernah berhenti berjuang untuk keluarga dengan urutan peristiwa keberhasilan sbb:
- Pada Maret 1988 saya di angkat menjadi CPNS GURU SD, maka semakin menguatkan perjuangan keluarga penulis mewujudkan impian tersebut.Di samping untuk membiayai sekolah adik-adik juga sedikit untuk kepentingan keluarga, jika terkadang ongkos sekolah dan biaya lain agak berat maka penulis meminta uluran tangan kakak-kakak untuk bergotong royong lewat apa saja, tetapi yang biasa di laksanakan hanya buruh tani
- Pada Juni 1992, salah satu adik saya meraih gelar sarjana (sarjana terbaik II) di IAIN Ujung Pandang pada Fakultas dakwah dan berperan sebagai asisten dosen namun sebelumnya dia pernah menjadi pesuruh harian kampus dan di samping berjuag untuk kuliah, dan mulailah pada saat tersebut semua adik-adik penulis yang telah tamat SMA dapat di utus ke ujung pandang untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi, ini semakin menguatkan perjuangan tersebut.
- Pada Mei 1995, adik penulis ( Drs. Adam Saleh ) di angkat menjadi Dosen di sebuah Perguruan Tinggi Islam Negeri di Palu sampai sekarang (2009). Insya Allah yang bersangkutan tahun 2010 akan meraih gelar Doktor ( Drs. Adam saleh, M. Pd, M. Si )
- Berkat rahmat Allah tersebut keluarga inti penulis pada saat ini telah meraih 6 orang sarjana dan diantaranya * 3 orang PNS dan 3 orang tenaga honor guru
- 1 orang kandidat Doktor.
- 2 orang calon magister ( Kuliah sedang berjalan )
- 3 orang sarjana (SI).
- Pada saat ini yang telah melanjutkan studi anak - anak dari keluarga inti tersebut sebanyak 6 orang ke berbagai perguruan tinggi di ujung pandang, Mataram dan perguruan tinggi di Bima.
- Insya Allah pada Tahun depan ( 2010) akan mulai bisa membantu keluarga luas (anak-anak sepupuh dekat).
- Foto dan data lengkap akan di sertakan.
- penulis berkeyakinan apabila negara mempunyai program untuk menyekolahkan anak-anak kaum duafah secara gratis mulai dari PAUD /TK sampai keperguruan tinggi pada lembaga pendidikan yang standar maka Insya Allah anak-anak kaum duafah dari lulusan tersebut akan dapat menerangi kemiskinan yang ada pada keluarganya sendiri seperti yang telah dilaksanakan oleh penulis (segala sesuatu menjadi tanggungan Negara termasuk kebutuhanya sehari-hari secara teratur). Penulis merasa cukup kuat data sangat akurat tentang memerangi kemiskinan Ekonomi Rumah tangga untuk keluarga intinya dan tidak ada keraguan sedikitpun tentang hal itu dengan rumus kelipatan 2, dengan alur rumus tersebut sbb :
Rumus : 1 Membawahi 2 (titik aman 1)
2 Membawahi 4 (titik aman 2)
4 Membawahi 8 (titik aman 3)
8 Membawahi 16 (titik aman 4) dan seterusnya
Pada saat ini sudah memasuki pada titik aman ke 4
Dan pada saat titik aman ke 4 ini keluarga tersebut Insya Allah pada tahun 2010 mendatang akan siap merekrut para keluarga luas untuk sekedar biaya lanjut keperguruan tinggi. Dengan cara tersebut penulis punya pandangan bahwa kemiskinan rumah tangga dapat diperangi, apabila rumah tangga dapat melaksanakan hal tersebut maka akan terwujud masyarakat yang sejahtera.
b). Bekerja dan Berorganisasi
Dalam memenuhi hajat penelitian untuk masyarakat dan Bangsa, maka penulis sangat berharap kiranya ada sebuah wahana atau lembaga yang dapat menampung ide dan semangat untuk membangun masyarakat dan Bangsa ini.
penulis sejak di angkat menjadi CPNS. Sebagai guru, punya peluang untuk bisa membantu masyarakat, dengan berbagai peranan antara lain:
- Pada Mei 1992 membentuk organisasi pemuda karang taruna Desa Kuta Kec. Monta Kab. Bima dan bertindak sebagai Ketua karang taruna Sera Fupu Desa Kuta Kec. Monta Kab. Bima
Dalam kurung waktu 1,5 Tahun telah mampu menata desa tersebut bersama, kepala desa dan masyarakat menjadi juara I lomba desa tingkat Kabupaten Bima dan meraih juara harapan I untuk lomba desa tingkat Propinsi Nusa Tenggara Barat.
- Pada Maret 1994 membentuk kelompok capir Desa Parado Rato Kecamatan Monta Kabupaten Bima dan berperan sebagai sekertaris umum. bersama kepala desa dan masyarakat membina para petani dan masyarakat untuk meraih kemajuan.
- Pada Agustus 1996 sampai dengan Agustus 2002. selama 6 tahun berperan sebagai sekertaris umum karang taruna ASIRADO Desa Parado Rato Kecamatan Monta Kab. Bima. Bersama Kepala Desa,masyarakat dan pengurus karang taruna memberikan sumbangan tenaga pikiran untuk kepentingan masyarakat sekitar dan bahkan di desa-desa lain dalam membina kepemudaan.
- Ide dan kemampuan yang belum begitu dapat di salurkan secara maksimal maka peneliti mencari bentuk lain untuk mewujudkan impian dan tekat tersebut dalam memajukan masyasarakat dan Bangsa maka pada Mei 2000. peneliti bersama penilik Diknas Kecamatan Monta dan tokoh-tokoh masyarakat membentuk wadah pembelajaran masyarakat yang disebut PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM) PANTAI WANE yang berlokasi di Desa Parado Rato Kecamatan Monta.
Penulis bertindak sebagai ketua PKBM Pantai Wane Mei 2000 sampai dengan sekarang (2009)
Dengan bermodal kepercayaan Masyarakat penulis melaksanakan program yang sangat terbatas pada lokasi kegiatan pinjaman Gedung SMP Muhammadiyah Parado sejak 17 Mei 2000 sampai dengan 12 Agustus-2008. dengan meniti beratkan kemampuan warga belajar pada keterampilan hidup.
- Ide dan kemampuanpun juga belum dapat di terapkan secara maksimal karena memang penulis menghendaki bahwa lembaga yang berjuang untuk memerangi kemiskinan tersebut,di samping harus berbadan hukum dan punya ijin operasional juga harus serba standar di antaranya :
a. Kinerja pengurus dan karyawan minimal harus 7 sampai 10 Jam kerja (sejak 07.00 - 17.00)
- Fasilitas gedung dan peralatan lain harus punya standar pendidikan luar sekolah moderen, berupa:
- Ruang kantor
- Ruang pembelajaran
- Ruang usaha di lengkapi oleh WC dan halaman permainan Anak-anak PAUD.
- Barang liffe skills warga belajar harus punya kreasi baru, tahan lama serta berukuran standar menurut selera pasar.
- Pada September 2007 penulis selaku ketua PKBM Pantai Wane mengundang ketua Rt, Kepala Dusun, Kepala Desa, seKecamatan Parado, Seluruh tutor kapala Cabang Dinas P dan K Kec. Parado dan Camat parado untuk bisa rampung dalam menggencarkan program PLS di kecamatan Parado dengan harapan dapat di bangun sebuah gedung yang standar, secara gotong royong. Dan Alhamdulillah membuahkan hasil. Sebagai peneliti yang sangat mendambakan kemajuan merasa sangat termotivasi.
Oleh karenanya penulis bersedia untuk menyumbangkan dan meminjamkan dana lewat pentaruhan gajinya dan berhubungan dengan BANK, dan Alhamdulillah dalam kurung waktu + satu tahun bangunan tersebut telah berdiri dengan ukuran luas 8m X 10 meter . di RT. 03 RW. 01 Desa Parado Rato kec. Parado Kab. Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat. Dan telah di pergunakan sejak diresmikan oleh Bapak Bupati Bima pada tanggal 12 Agusrus 2008.
Dengan semangat menggelora penulis sangat berkeyakinan bahwa kemiskinan yang sedang melanda masyarakat dan bangsa ini Insya Allah dapat di perangi dengan pendidikan formal dan pendidikan Non formal /atau informal yang serba standar . Dan penulis meminta diri sebagai pemeran utama baik di tingkat daerah sampai di tingkat Pusat
Karena penulis punya keyakinan yang amat kuat bahwa PKBM sudah menjamur di seluruh pelosok tanah air dan bahkan sudah terbentuk se-ASEAN tinggal diarahkan dan di mantapkan saja dalam menggalang program yang dapat membuktikan semangat masyarakat untuk selalu gemar berusaha apa saja yang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga yang bernilai ekonomis.
Berbagai penelitian yang dilaksanakan oleh penulis di antaranya mengadakan motivasi di rumah tangga-rumah tangga yang telah mengidam kemiskinan.
Penulis punya stategis bahwa semua anggota keluarga rumah tangga melakukan berbagai aktifitas pekerjaan, maka pendapatan rumah tangga akan semakin meningkat.
Kegiatan yang dapat di laksanakan oleh kaum wanita di patenkan berupa: anyaman, pembuatan kerupuk / kripik dan pembuatan Mbohi dungga ( Sambal jeruk Asli Daerah Bima). Dan sekarang sudah menjadi usaha industri rumah tangga di daerah Kabupaten Bima lebih khususnya di Kecamatan Parado,serta usaha tani terpadu.
Kegiatan-kegiatan pertanian terpadu dan usaha industri rumah tangga tersebut di pelopori dan di bina oleh PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM) PANTAI WANE KECAMATAN PARADO KABUPATEN BIMA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT sejak tahu 2001 sampai dengan sekarang .
Beberapa usaha kegiatan belajar tersebut berupa:
- Kegiatan Ibu-ibu rumah tangga dan para petani fokus penelitian sebagai sampel terdiri dari 4 rumah tangga yaitu:
- Ahmad M. Taher / St. Rahma RT.04 RW.01Parado Rato Kec. Parado
- Imran M.Taher / Safia RT.04 RW.01Parado Rato Kec. Parado
- Ahmad M. Nor /Sumarni. RT.04 RW.01Parado Rato Kec. Parado
- Abdurrahman / Sarfiah Rt.07 Desa Kuta Kec.Parado
- Sejak tahun 2001 sampai sekarang ( 2009 ) PKBM telah membina secara berkala dengan sekemampuan lembaga.
Dari empat rumah tangga tersebut menjadi pusat perhatian PKBM Pantai Wane disamping dari sekian warga belajar yang lain yang menjadi binaan lembaga.
c). Memanfaatkan Sumber Daya Alam dan Alam
Beberapa bentuk binaan PKBM Pantai Wane yang telah di programkam berupa:
- Industri Kerajinan Anyaman
Melaksaakan pembelajaran biasa berupa membaca,menulis dan berhitung
Pelatihan anyaman, keripik/kerupuk dan Mbohi Dungga (Sambal jeruk asli Bima). Pihak lembaga telah melakukan kemitraan dengan berbagai istansi. Di antaranya: Dekranasda Kabupaten Bima, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bima, Dinas Koperasi kabupaten Bima, Dinas BPMPP Kabupaten Bima dan Dinas Pariwisata serta Jaringan perempuan Kabupaten Bima. Kemitraan itu dapat berupa pembinaan dan pelatihan promosi barang, permodalan dan di antaranya yaitu :
- Lembaga PKBM Pantai Wane sejak tahun 2003 mengadakan kemitraan Dengan Dinas perdagangan dan perindustrian dalam hal pembinaan dan palatihan Anyaman dan pada tahun itu juga warga belajar anyaman dimagangkan di lombok tengah sebanyak 4 orang yaitu :
- ST. Salmah Jumadi ( Sudah Pindah Ke Lombok Tahun 2006 )
- Sumarni Ahmad
- ST.Rahmah Usman
- ST.Nurbaya Abubakar ( Almarhumah )
- Lembaga PKBM Pantai Wane mendapat pembinaan dan pelatihan anyaman langgeda ( Ketak ) dan anyaman bambu dari Dinas Perindag Kabupaten Bima periode II dengan nara sumber pelatih tenaga ahli dari Dinas Perindag Propinsi Nusa Tenggara Barat.Pelatihan tersebut di laksanakan di Parado Kabupaten Bima sebanyak 20 Orang pada tahun 2005.
Sejak itulah anyaman yang di minati oleh warga belajar sudah mulai laku di pasaran baik di lingkunagan sendiri (daerah) lewat promosi barang dalam ifen-ifen pameran daerah dan pameran Nasional.
- Lembaga PKBM Pantai Wane mendapat Kemitraan pembinaan dan magang mahir anyaman langgeda ( Ketak ) yang di motori oleh Dinas Koperasi Kabupaten Bima di Bleka Kec.Janapria Kab.Lombok Tengah Propinsi NTB,dengan jumlah peserta 5 Orang yaitu :
- ST.Rahmah Usman
- Sumarni Ahmad
- Safia M.Kasim dan
- Fatmah Arrahman.
- Suhaemn Abdollah
Dari berbagai kreasi anyaman tersebut sudah mendapat berbagai pesanan para konsumen di tingkat Daerah dan di luar Daerah.
Dan pada saat ini anyaman tersebut merupakan kebanggaan Daerah Kabupaten Bima untuk di kembangkan jaringan pemasarannya.
- Lembaga PKBM Pantai Wane berperan baik sebagai tim pembina tehnik tentang anyaman,juga sebagai tim promosi dan pemasar dan membuahkan hasil, terbukti para keluarga miskin tersebut mendapat pinjaman modal dari PKBM Pantai Wane dengan kisar antara Rp. 250.000.00,- - Rp. 500.000.00,- dan ternyata dapat di kembalikan kerajinan anyaman 2 bulan denga cicilan yang sangat lunak sekali, Pembukuan transaksi terkopi/ terlampir, Artinya peningkatan ekonomi rumah tangga, para ibu-ibu rumah tangga binaan PKBM Pantai Wane sangat memberikan andil.
Yang sangat mengembirakan dari hasil kerajinan anyaman dan usaha pertanian para keluarga tersebut sudah dapat menikmati , dari gubuk reok menjadi rumah panggung biasa ( foto keadaan rumah akan di sertakan ).
Keempat rumah tangga tersebut menjadi pusat perhatian penulis dalam mengakurasi data penelitian.
- Industi Kecil Mbohi Dungga (Sambal Asli Khas Bima)
Industri Mbohi dungga tersebut memang telah dapat di minati oleh ibu-ibu rumah tangga akan tetapi masih sangat tradisional dan begitu tidak teratur serta tidak punya nilai pasar hanya sekedar untuk konsumsi sendiri, maka sejak tahun 2002 PKBM Pantai Wane melakukan modifikasi baik dari segi isi maupun dari segi wadah penampungannya.
Dengan gencarnya promosi baik di tingkat Daerah Kabupaten Bima Kota Bima, Kabupaten Dompu, tingkat Propinsi dan Pameran sampai tingkat Nasional maka sambal jeruk asli Bima yang dengan secara alami pembuatannya mampu bertahan 2 tahun.Dan Pada saat ini dapat meraih pasar yang menjajikan.
PKBM Pantai Wane telah memprogramkan tentang ketersediaan bahan baku jeruk sekitar 20 Ha, melalui kemitraan Dinas Pertanian. Kegiatan Industri kecil Mbohi dungga ini dapat di lakukan secara teratur oleh ibu rumah tangga dalam rangka meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Dan pada saat ini dengan kemasan baru sudah dapat di pasarkan secara luas ( barang bukti berupa foto di sertakan ).
- Industri kecil kripik/krupuk
PKBM pantai wane melalui ide penulis bagai mana upaya memberikan motivasi kepada ibu-ibu rumah tangga agar tetap gemar untuk tetap berusaha lewat apa saja termasuk membuat kripik dan krupuk.
Pada saat ini warga binaan PKBM Pantai Wane dalam mengembangkan usaha keripik baik keripik / kerupuk singkong maupun kripik gadung.
Dengan keterampilan yang telah di milikinya ibu-ibu rumah tangga sudah membuat menjadi bahan olahan setengah jadi; sahingga pendapatan para petani akan semakin meningkatdan barang tersebut dapat bertahan minimal 2 tahun.
Berbagai kreasi yang di laksanakan oleh penulis supaya para ibu rumah tangga senang tiasa gemar berusaha apa saja yang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Insya Allah dengan kemitraan dengan berbagai instansi setempat semakin berkembang ( barang yang berupa foto-foto pendukung di sertakan dalam tulisan ini).
d). Gemar Usaha Pertanian Terpadu
Pada dasarnya penulis punya keyakinan yang sangat kuat masyarakat dan bangsaku bisa kuat dan maju apabila mayoritas panduduk negeri ini adalah petani. Bila kita motivasi para petani dengan sungguh-sungguh melalui terapan program berupa lahan-lahan contoh ( lahan pemodel) dan kita arahkan petani primitif dan petani tradisional ke petani moderen.dan hasil-hasil para petani sedemikian rupa harus di olah dulu minimal setengah jadi baru bisa di pasarkan baik oleh ibu-ibu rumah tangga maupun kelompok tani tersebt.
penulis mencoba mengadakan penelitian sejak agustus 2003 sampai dengan sekarang dengan cara memberikan motivasi dan mendanai sealakadarnya.
Alhamdulillah para petani termotivasi adanya malah gemar menekuni pekerjaanya tetapi kendala yang di rasakan berupa hama dan pemasaran yang tidak teratur. walaupun di tengah hama babi yang menjamur para petani masih bisa memanen hasil dengan baik. Insya Allah dengan telah di buatnya nota kesepakatan anatar 7 KUPT Dinas terkait kendala hama dan tehnik pertanian yang baik akan segara teratasi.
Tidak kalah pentingnya tentang pemasaran yang teratur, sehingga para petani dapat berusaha taninya secara teratur dan berkesenambungan. Tentang hal tersebut penulis mencoba melaksanakan pemasaran keliling dari desa-ke desa dan bahkan ke kota dengan saling membutuhkan ( barter ), dari segala hasil petani yang bisa di pasarkan dengan kendaraan roda empat dan Alhamdulillah lancar adanya, mulai pada juni 2006 sampai dengan oktober 2007 telah melaksanakannya pemasaran tersebut.
Adapun beberapa pertanian yang telah di teliti antara lain:
- Di Daerah Sawah (tiga kali, musim tanam)
Pertanian terpadu berupa: Unggas, ikan air tawar, kerang air tawar, siput lokal dan belut, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam satu tempat usaha dengan sistim tumpang sari, kegiatan di laksanakan pada tahun 2005.
Alhamdulillah berhasil adanya akan tetapi kendala yang di hadapi berupa keamanan dari pencurian.
Menurut data yang menjadi satu kemyataan bahwa keberhasilan seperti apa adanya.
Tetapi sangat memungkinkan di kembangkan lagi, ( Data dan foto kegiatan di sertakan).
- Di Lahan Tada Hujan
Penulis telah melakukan kegiatan pertanian terpadu pada tahun 2003 dan 2004 dengan sistim tumpang sari berupa tanaman kacang kedelai, jagung biasa, ubi kayu dan di pingir sekelilingnya di tanami kacang panjang, bamia dan labu.Dari hasil tersebut diolah terlebih dahulu menjadi barang setengah jadi sehingga menjadi sesuatau menjadi nilai tambahan.
Satu pohon ubi kayu dapat menjadikan 130 buah kerupuk.
Artinya kalau di ungkapkan Rp. 100 x 130 buah Rp. 13.300,- sedangkan kalau di jual mentah perpohon hanya berkisar maksimal Rp. 2.500. dalam waktu yang sangat terbatas
Penulis merasa sangat yakin bila petani dengan hasil pertaniannya dapat di bina dan di kembangkan kemampuannya maka hasilnya dapat lebih meningkat.
Untuk mendukung hasil pertanian yang dapat digunakan dalam jangka panjang dan sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh petani/masyrakat, penulis menyimpan hasil pertanian untuk diuji coba daya tahannya/keawetannya berupa:
- Biji-bijan di simpan dengan abu gosok dan Alhamdulillah sudah mancapai 6 tahun lebih sejak Maret 2003 sampai sekarang dengan kadar aus hanya berkisah 10 % dan Insya Allah semua itu akan bisa di manfaatkan secara bertahap dan teratur, dalam harga yang stabil.
- Mbohi Dungga ( sambal jeruk Khas Bima )
Di teliti sebagi sampel pada Agustus 2005 – Agustus 2009 ( Empat Tahun ) tetap awet dan bagus untuk siap di konsumsi seperti sejak kala.
- Buah Belinjo
Buah belinjo di jadikan sampel sebanyak 10 Kg Sejak Nopember 2005sampai dengan Agustus 2009 ( Empat Tahun Berjalan ) hanya memiliki kadar aus15 % Dan akan di jadikan tepung yang siap di jadikan kripik belinjo untuk di pasarkan secara Berskala dengan nilai jual yang stabil.
- Kripik Gadung
Berbagai kripik yang paling mudah untuk mendapatkan bahan bakunya Dan sekitar lebih kurang 10.000,- Ha ( Sepuluh ribu Hektar ) Tersebar di sekitar Gunung wilayah kec. Parado.
penulis telah melakukan berbagai uji sampel berupa kripik dari tepung gadung dan hasilnya sangat bagus.
Pada September 2005- lewat KBU Program PLS penulis melakoninya bersama warga belajar dan hasil sangat memungkinkan untuk di pasarkan.
Ada beberapa yang bisa di kembangkan berupa tepung di jadikan berbagai macam Adonan dan memungkinkan untuk bisa di kembangkan
Tetapi untuk sementara penulis kembangkan bersama warga belajar berupa keripik gadung.
- Gemar Beramal
Pada dasarnya semua orang mendambakan hidup bahagia dan sejahtera sehingga tidak kenal siang dan malam membanting tulang untuk mencapainya, Namun tidak semua orang mampu mencapainya.Pertanda bahwa Allah sebagai sumber pemberi rejeki yang menentukan segalanya setelah manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencari rejeki tersebut
Dengan demikian, harus diyakini bahwa Allah hendak menguji umat manusia tentang kesabaran dan ketaqwaan serta kecintaannya terhadap Allah SWT. Di balik peristiwa tersebut hanya beberapa persen sekian banyak umat manusia yang di percaya untuk memelihara amanah selaku bendahara Allah di muka bumi ini.Sungguh berbahagia orang –orang kaya harta benda yang telah di percayakan sebagai bendahara Allah untuk mengatur,memelihara dan memanfaatkan menurut aturan yang di tetapkan oleh yang maha memberi rejeki tersebut.
Rejeki dan nikmat yang tengah di rasakan masih Allah menawarkan lagi untuk selalu di tambahkan kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur kepada-Nya,di salah satu ayat Allah yang memberikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia tentang hal kenikmatan.”Apa bila engkau pandai mensyukuri nikmat-Ku akan Aku tambahkan kenikmatan itu dan apa bila engkau mengingkarinya siksaan-Ku amat pedih ( QS .
Memperhatikan ayat tersebut, umat manusia sangat di harapkan untuk senantiasa mawas diri di kala menikmati harta benda dengan selalu memperhatikan aturan main yang telah di gariskan oleh Agama.
Misalkan saja,disamping kita menikmati rejeki tersebut maka tolonglah ditengok dan di lihat para dhuafah yang sangat membutuhkan kasih sayang kepada kita yang merupakan haknya mereka. Karena di sadari bahwa dalam harta kekayaan kita ada hak orang lain yaitu hak anak – anak yatim piatu, hak fakir miskin dan kaum dhuafah. Sehinga kita sebagai bendahara Allah SWT di ibaratkan seperti kran air. Di samping untuk nya sendiri juga air tersebut dapat di nikmati oleh orang lain.
Namun kebahagiaan yang begitu indah dan nikmat terkadang berlangsung tidak begitu lama karena kita tidak istiqomah dalam memanfaatkan sehingga Allah menarik kembali amanah tersebut secara perlahan-lahan ataukah dengan paksa melalui bencana dan musibah berupa pencurian, perampokan, kebakaran dan lain –lainnya, yang tidak kita sadari sebelumnya.
Dalam Al-Qur`an di abadikan dua peristiwa yang menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita. “Misalnya : peristiwa SA`LABA dan QARUN akibat keserakahannya, Allah menarik kembali rejeki dan nikmat yang di berikan dengan cara menurunkan bencana dan ajab bagi mereka sehingga dalam sekejap harta bendanya musnah. Demikianlah Allah menarik kembali nikmatnya bahkan mengembalikan kemiskinan itu lebih dari kondisi kernelaratan awal
Yakin percayalah bahwa Allah SWT tidak merubah janjinya.
Oleh karenanya sebelum terlambat maka marilah kita merenungkan bahwa harta benda sesungguhnanya adalah titipan Allah SWT kepada kita dan sembari kita dapat menikmatinya juga kita salurkan kepada orang - orang yang berhak menerimanya sehingga kita di kategorikan oleh Allah SWT sebagai hamba yang DERMAWAN yang senantiasa mandapat Kebahagiaan, kenikmatan di akhirat Amin !.
Maka zakat, infak dan sedekah jangan di pandang sebagai kewajiban semata tertapi merupakan suatu kegemaran untuk beramal. Memang di sadari bahwa menjadikan gemar beramal adalah salah satu hal yang sangat berat, akan tetapi kalau kita bersikap pasrah di balik perasaan dan prasangka kita selaku mahluk yang memliki nafsu serakah, maka kita akan mendapatkan kesuburan harta benda yang tidak di sangka-sangka.
Salah seorang teman pernah bercerita pengalamannya kepada saya dan pengalaman tersebut adalah teladang terbaik bagi saya untuk mengintropeksi diri, di mana dia mengisahkan pasrahan dan keihlasannya untuk menghibahkan hasil bawang nya untuk pembangunaan mesjid di kampung halamannya sehingga berkat itu anugerah rejeki yang berlimpah senantiasa di terimanya dari Allah SWT.
Jadi nyatalah gemar beramal akan menambah subur harta benda dan rejeki akan di berikan oleh Allah SWT dari berbagai arah yang tidak di sangka –sangka dan Insya Allah kemiskinan tidak mungkin terjadi semasih kita mensyukuri nikmat Allah SWT dan memanfaatkan nya menurut aturan agama. Semoga kita termaksud diantaranya, Amin.
Dari paparan di atas penulis merumuskannya secara matematika tentang rumus mengentas kemiskinan ekonomi rumah tangga yaitu :
K = M + 3 G ( Kaya = Miskin di Entaskan dengan Gelora Gemar beribadah, Gemar berusaha dan Gemar beramal ).
Rumus mengentaskan kemiskinan ekonomi rumah tangga yang telah dikemukakan dalam pembahasan ini lebih didominasi oleh pengalaman yang dialami penulis dan usaha-usaha pembuktian dari rumus di atas. Data dan pengalaman diatas merupakan hasil pengamatan, wawancara dan penelitian yang dilakukan peneliti terhadap rumah tangga, keluarga sendiri dan tetangga-tetangga penulis maupun pada masyarakat sekitar terutama di kecamatan Monta dan kecamatan Parado.
Pengalaman penulis dan data-data pengamatan penulis ini kemudian penulis mendiskusikan dengan banyak orang, sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa untuk menciptakan rumus dalam mengentaskan kemiskinan ekonomi rumah tangga. Rumus itu adalah K = M + 3 G ( Kaya = Miskin di Entaskan dengan Gelora Gemar beribadah, Gemar berusaha dan Gemar beramal ).
Rumus di atas berdasarkan uji coba dan pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa rumus ini adalah rumus yang ampuh dalam mengatasi kemiskinan ekonomi rumah tangga, untuk itu konsep ini dapat diuji coba pada tempat lain/daerah lain.
Walaupun menurut penulis konsep ini yang terbaik, akan tetapi penulis menyadari bahwa penulis adalah manusia biasa yang penuh dengan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran pada para pembaca agar tulisan ini lebih mendekati pada kesempurnaan.
Dan akhirnya kepada Allah-lah segala urusan kita kembalikan, semoga tulisan ini bermanfaat pada masyarakat luas, Amiin.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus